Jumat, 25 November 2011

IPS (materi ulangan tgl26-11-2011*besok !!!)

KOLONIALISASI DAN
IMPERIALISASI BARAT DI
INDONESIA
ABAD KE-19 DAN 20
Oleh :
CORIDA
Cosa Rinaldy Ardiananda
SMK NEGERI 13 BANDUNG
KEBIJAKAN PEMERINTAH KOLONIAL
DI INDONESIA PADA ABAD KE-19 DAN 20
LATAR BELAKANG KEDATANGAN BELANDA
Pada mulanya pedagang-pedagang Belanda yang berpusat di
Rotterdam membeli rempah-rempah dari Lisabon. Pada
waktu itu Belanda masih dalam penjajahan Spanyol, kemudian
terjadilah perang 80 tahun, dan berhasil melepaskan Belanda
terhadap Spanyol, serta menjadikan William Van Oranye
sebagai pahlawan kemerdekaan Belanda.
Pada tahun 1580 Raja Philip dari Spanyol naik tahta, ia
berhasil mempersatukan Spanyol dan Portugis, Akibatnya
Belanda tidak dapat lagi mengambil rempah-rempah dari
Lisabon yang sedang dikuasai Spanyol, hal itulah yang
mendorong Belanda mulai mengadakan penjelajahan samudera
untuk mendapatkan daerah asal rempah-rempah.
B.PERJALANAN BELANDA KE INDONESIA
Pada tahun 1595 Linscoten berhasil menemukan tempat-
tempat di P. Jawa yang bebas dari tangan Portugis dan
banyak menghasilkan rempah-rempah untuk
diperdagangkan, Peta yang dibuat oleh Linscoten diberi
nama Interatio yang artinya keadaan di dalam atau situasi di
Indonesia.
Pada tahun 1595, bulan April Cornelius de Houtman dan De
Keyzer dengan 4 buah kapal memimpin pelayaran menuju
Nusantara dengan Route : Belanda – Pantai barat Afrika -
Tanjung Harapan - Samudera Hindia - Selat Sunda – Banten.
Selama pelayarannya itu selalu menjauhi Route pelayaran
Portugis, dan tidak singgah ke India-Malaka.
- Pada bulan Juni 1596 pelayarannya berhasil berlabuh di
Banten,dan pada mulanya kedatangannya mendapat
sambutan baik dari masyarakat Banten. Kedatangan
Belanda diharapkan dapat memajukan perdagangan dan
dapat membantu usaha penyerangan ke Palembang yang
dipimpin oleh raja Maulana Muhammad.
- Akan tetapi sikap De Houtman semakin kaku dalam
perdagangan (hanya mau membeli rempah-rempah pada
musim panen dan membeli melalui pejabat atau Cina
perantara, akhirnya Ia ditangkap dan dibebaskan setelah
membayar uang tebusan kemudian meninggalkan Banten.
WILLIAM VAN ORANYE


Walaupun demikian de Houtman disambut dengan
gegap gempita oleh masyarakat Belanda, ia dianggap
sebagai pelopor pelayaran menemukan jalan laut ke
Nusantara.
Pada tanggal 28 November 1598 pelayaran baru
Belanda dipimpin oleh Jacob van Neck dan Wybrect van
Waerwyck dengan 8 buah kapal tiba di Banten. Pada
saat itu hubungan Banten dengan Portugis sedang
memburuk sehingga kedatangan Belanda diterima
dengan baik.
Karena sikap Van Neck yang sangat hati-hati dan pandai
mengambil hati para pembesar Banten, maka 3 buah
kapalnya yang penuh muatan rempah-rempah berhasil
dikirim ke Belanda dan 5 buah kapal yang lainnya
menuju Maluku.
Di Maluku, Belanda juga diterima dengan baik oleh
rakyat Maluku karena dianggap sebagai musuh Portugis
yang sedang bermusuhan dengan rakyat Maluku.
KEPULAUAN MALUKU
TERBENTUKNYA VOC


Keberhasilan ekspedisi-ekspedisi Belanda dalam
mengadakan perdagangan rempah-rempah mendorong
pengusaha-pengusaha Belanda yang lainnya untuk
berdagang ke Nusantara. Diantara mereka terjadi
persaingan. Disamping itu mereka harus harus menghadapi
persaingan dengan Portugis, Spanyol, dan Inggris.
Akibatnya mereka saling menderita kerugian, lebih lebih
dengan sering terjadinya perampokan-perampokan oleh
bajak laut.


Atas prakarsa dari 2 orang tokoh Belanda yaitu
Pangeran Maurits dan Johan van Olden Barnevelt pada
tahun 1602 kongsi-kongsi dagang Belanda dipersatukan
menjadi sebuah kongsi dagang besar yang diberinama
VOC (Verenigne Oost Indesche Compagnie ) atau
Persekutuan Maskapai Perdagangan Hindia Timur,
pengurus pusat VOC terdiri dari 17 orang.
Pada tahun 1602 VOC membuka kantor pertamanya di
Banten yang dikepalai oleh Francois Witter
TUJUAN DIBENTUKNYA VOC
1. Menghindari persaingan tidak sehat diantara sesama
  pedagang Belanda untuk keuntungan maksimal.
2. Memperkuat posisi Belanda dalam menghadapi
  persaingan,baik dengan bangsa-bangsa Eropa lainnya
 maupun dengan bangsa-bangsa Asia.
3. Membantu dana pemerintah Belanda yang sedang
  berjuang menghadapi Spanyol.
HAK-HAK ISTIMEWA VOC
Agar dapat melaksanakan tugasnya dengan leluasa
VOC diberi hak-hak istimewa yang disebut Hak
Octrooi oleh pemerintah Belanda :
1.Memonopoli perdagangan
2.Mencetak dan mengedarkan uang
3.Mengadakan pemerintahan sendiri
4.Mengadakan perjanjian dengan raja-raja
5.Memiliki tentara untuk mempertahankan diri
6.Memungut pajak.
7.Menyatakan perang dan damai
8.Menjalankan kekuasaan kehakiman.
9.Wakil pemerintah Belanda.
KEBIJAKAN PEMERINTAHAN
KOLONIAL BELANDA DAN
SISTEM
BIROKRASI PEMERINTAHAN
VOC
DI INDONESIA (SEBELUM
ABAD
KE-19)
POLITIK PERDAGANGAN DAN KEBIJAKAN
PEMERINTAHAN VOC
Peraturan-peraturan yg ditetapkan VOC dalam
melaksanakan monopoli perdagangan antara
lain :
a).Verplichte Laverantie
Yaitu penyerahan wajib hasil bumi dengan
harga
yg telah ditetapkan oleh VOC,dan melarang
rakyat
menjual hasil buminya selain kepada VOC.
b).Contingenten
Yaitu kewajiban bagi rakyat untuk
membayar
pajak berupa hasil bumi.
c).Peraturan tentang ketentuan areal dan jumlah
tanaman rempah-rempah yang boleh ditanam.
d).Ekstirpasi
Yaitu hak VOC untuk menebang tanaman rempah-
rempah agar tidak terjadi over produksi yg dapat
menyebabkan harga rempah-rempah merosot.
e).Pelayaran Hongi
Yaitu pelayaran dengan perahu kora-kora (perahu
perang) untuk mengawasi pelaksanaan monopoli
perdagangan VOC dan menindak pelanggarnya.
PERAHU KORA-KORA
Gubernur Jenderal VOC yang dianggap
berhasil dalam mengembangkan usaha
dagang dan kolonisasi VOC di Nusantara
1.Jan Pieterzoon Coen (1619-1629)
Dikenal sebagai peletak dasar imperialisme Belanda di
Nusantara.Ia dikenal pula dengan rencana kolonisasinya
dengan memindahkan orang-orang Belanda bersama
keluarganya ke Indonesia.
2.Antonio Van Diemen (1636-1645)
Ia berhasil memperluas kekuasaan VOC ke Malaka pada
tahun 1641,Ia juga mengirimkan misi pelayaran yang
dipimpin Abel Tasman ke Australia,Tasmania,Selandia baru.
3.Joan Maetsycker (1653-1678)
Ia berhasil memperluas wilayah kekuasaan VOC ke Semarang
Padang dan Menado.
4.Cornelis Speeldman (1681-1684)
Ia menghadapi perlawanan didaerah dan tidak berhasil
mengalahkan
Sultan Agung,Trunojoyo dan Sultan Ageng Tirtayasa.
JAN PIETERZOON COEN
SISTEM BIROKRASI VOC
•Guna memerintah wilayah-wilayah di
Nusantara
VOC mengangkat seorang gubernur jendral
yg
Dibantu oleh 4 orang yg disebut Raad van
Indie
(dewan India)
•Dibawah gubernur jendral diangkat
beberapa
gubernur yang memimpin suatu
daerah.dibawah
gubernur terdapat beberapa Residen yang
di-
bantu oleh Asisten Residen,pemerintahan
dibawahnya lagi diserahkan pada
pemerintahan
tradisional,seperti Raja dan Bupati.
• VOC menerapkan sistem pemerintahan
KEMUNDURAN VOC
Kemunduran dan kebangkrutan VOC terjadi sejak awal
abad ke-18 disebabkan oleh :
1.Banyak korupsi yg dilakukan oleh pegawai-pegawai
VOC.
2.Anggaran pegawai terlalu besar sebagai akibat makin
luas
nya wilayah kekuasaan VOC.
3.Biaya perang untuk memadamkan perlawanan rakyat
terlalu besar.
4.Persaingan dengan konsi dagang negara lain,misalnya
dengan EIC milik Inggris.
5.Hutang VOC yang sangat besar.
6.Pemberian deviden kepada pemegang saham
walaupun
usahanyamengalami kemunduran
7.Berkembangnya faham Liberalisme sehingga monopoli
perdaganganyg diterapkan VOC tidak sesuai lagi untuk
diteruskan.
8.Pendudukan Perancis terhadap negara Belanda pada
tahun
VOC DIBUBARKAN
•Pada tahun 1795 dibentuk panitia
pembubaran
VOC dan hak-hak istimewa VOC dihapus.
•Pada tanggal 31 desember 1799 VOC
dibubarkan dengan saldo kerugian
sebesar
134,7 juta gulden.
•Selanjutnya semua hutang dan kekayaan
VOC diambil alih oleh Pemerintah
Kerajaan
Belanda.
PEMERINTAHAN
KOLONIAL HINDIA
BELANDA
Perubahan yang terjadi di Eropa pada akhir
abad 18
• Pada tahun 1795 Partai Patriot Belanda yg anti
raja, atas bantuan Perancis berhasil merebut
kekuasaan dan membentuk pemerintahan baru
yg disebut Republik Bataaf (Bataafische Repu-
bliek ). Republik ini menjadi bawahan Perancis
yg sedang dipimpin oleh Napoleon Bonaparte.
• Raja Belanda Willem V, melarikan diri dan membentuk pemerintahan
peralihan di Inggris yang pada waktu itu menjadi musuh Perancis.
• Setelah VOC dibubarkan oleh pemerintah
tersebut pada tahun 1799,tanah jajahan yang
dulu dikuasai VOC kemudian diurus oleh suatu
badan yang disebut Aziatische Raad (Dewan
Asia).
• Kekuasaan pemerintahan Belanda di Nusantara
dipegang oleh gubernur jendral Johanes Siberg
(1801-1804) yang menggantikan gubernur
jendral Overstrateen sebagai gubernur jendral
VOC yang terakhir.
• Johanes Siberg seharusnya mencerminkan sifat
dari Republik Bataaf yg Liberal.Akan tetapi
sebelum resmi berkuasa di Nusantara ia
mengirim 2 komisaris ke Nusantara yaitu
Nederburg dan Hogendrop.
NAPOLEON BONAPARTE
MASA PEMERINTAHAN
HERMAN W. DAENDELS
Inggris
menyebabkan Napoleon Bonaparte merasa
perlu
menduduki Belanda. Pada tahun
1806,Perancis
membubarkan Republik Bataaf dan
membentuk
Kerajaan Belanda (Kominkrijk Holland).
Napoleon
kemudian mengangkat Louis Napoleon
sebagai
aja Belanda dan berarti sejak saat itu
pemerintahan yang berkuasa di Nusantara
adalah pemerintahan Belanda-Perancis.
Oleh karena itu Louis Napoleon mengangkat
Herman William Daendeles sebagai gubernur
jenderal di Nusantara. Dengan tugas utama
KEBIJAKAN PEMERINTAHAN DAENDELS
Bidang Birokrasi Pemerintahan
a.Pusat pemerintahan dipindahkan
kepedalaman
b.Dewan Hindia Belanda sebagai dewan leges-
latif diganti dengan Dewan Penasehat.
c.Membentuk sekretariat negara (Algemene
Secretarie).
d.Pulau jawa dibagi pulau jawa di bagi menjadi 9
Prefektuur dan 31 kabupaten
e.Para bupati di jadikan pemerintah Belanda dan
di beri pangakat sesuai dengan ketentuan
kepegawaian pemerintah Belanda.
Bidang hukum dan peradilan.
a. Dalam bidang hukum Daendels
membentuk 3
jenis pengadilan yaitu sebagai berikut:
(1).Pengadilan untuk orang Eropa
(2).Pengadilan untuk orang pribumi
(3).Pengadilan untuk orang timur asing
Pengadilan untuk orang pribumi ada di
setiap
prefectur dengan prefect sebagai ketua dan
para
bupati sebagai anggota
b.Pemberantasan koropsi tanpa pandang bulu
termasuk pada bangsa Eropa.Akan tetapi ia
sendiri melakukan korupsi besar-besaran
dalam
kasus penjualan tanah kepada fihak swasta.
Bidang Militer dan Pertahanan
Dalam melaksanakan tugas utamanya untuk
mem-
pertahankan P.Jawa dari serangan
Inggris,Daendels
mengambil langkah-langkah :
a).Membangun jalan antara Anyer-Panarukan.
b).Menambah jumlah angkatan perang dari
3000
orang menjadi 20.000 orang.
c).Membangun pabrik senjata di Gresik dan
Semarang
d).Membangun pangkalan angkatan laut di
Ujung
Pandang dan Surabaya.
e).Membangun benteng-benteng pertahanan.
f).Meningkatkan kesejahteraan prajurit.
Bidang Ekonomi dan Keuangan
a. Membentuk Dewan Pengawas Keuangan
negara (Algemene Rekenkaer).
b. Mengeluarkan uang kertas
c. Memperbaiki gaji pegawai
d. Pajak in natura (contingenten) dan sistem
penyerahan wajib (verplichte laverantie) yang
diterapkan pada masa VOC tetap dilanjutkan.
e. Mengadakan monopoli perdagangan beras.
f. Mengadakan peminjaman paksa kepada
orang-orang yang dianggap mampu,bagi yg
menolak akan dikenakan hukuman.
g. Penjualan tanah kepada fihak swasta.
h. Mengadakan Preanger Stelseel ,yaitu
kewajiban bagi rakyat Priangan dan sekitarnya
untuk menanam tanaman eksport : Kopi
Bidang Sosial
a).Rakyat dipaksa untuk melakukan
kerja
Rodi untuk membangun jalan
Anyer-
Panarukan.
b).Pebudakan dibiarkan berkembang
c).Menghapus upacara
penghormatan
kepada Resident,Sunan dan Sultan
d).Membuat jaringan pos distrik
dengan
menggunakan kuda pos
AKHIR KEKUASAAN HERMAN
W.DAENDELS
Kejatuhan Daendels antara lain
disebab-
kan oleh hal-hal sebagai berikut :
1).Sikapnya yg otoriter terhadap raja-
raja
Banten,Yogyakarta,Cirebon
menimbul-
kan pertentangan dan perlawanan.
2).Penyelewengan dlam kasus
penjualan
tanah kepada fihak swasta dan
manipu-
lasi penjualan istana Bogor.
PENJAJAHAN INGGRIS
DI INDONESIA
(1811-1816)
Pendudukan Inggris
a).Contingental Stelseel
Yang diterapkan oleh Napoleon di Eropa
1806
dengan memblokade perdagangan Inggris
di
Eropa daratan,Inggris tumbuh menjadi
negara
industri besar membutuhkan daerah
pemasaran
yg luas,oleh karena itu India dan Indonesia
akan dijadikan tempat pemasaran barang
barang industri Inggris.
b).Nusantara yg praktis dikuasai Perancis
(Belanda
Perancis) merupakan bahaya laten bagi
kekuasa-
an Inggris di Asia.
Jansen, tidak mampu bertahan dan menyerah,
akhir dari penjajahan Belanda-Perancis
ditandatangani dengan Kapitulasi Tuntang (18
Sepetember 1811), isinya :
a. Seluruh Jawa dan sekitarnya diserahkan
kepada
Inggris.
b. Semua tentara Belanda menjadi tawanan
Inggris
c. Semua pegawai Belanda yg mau
bekerjasama
dengan Inggris dapat memegang
jabatannya terus
d. Semua hutang Pemerintah Belanda yg
dahulu,
bukan menjadi tanggung jawab Inggris.
Kapitulasi Tuntang ditandatangani tanggal 18
Sept
gubernur
di P. Jawa,dalam pelaksanaannya Raffles
berkuasa
penuh diseluruh Nusantara dan cenderung
menda-
pat tanggapan positif dari raja-raja dan
rakyat
setempat karena hal berikut ini :
a. Para raja da rakyat tidak menyukai
Daendels
b. Ketika masih berkedudukan di
Penang,Malaysia
Raffles beberapa kali mengadakan misi
rahasia
ke kerajaan-kerajaan yg anti Belanda,
seperti :
Yogyakarta, Banten, dan Palembang.
C. Sebagai seorang yg Liberalis, Raffles
• Dalam menjalankan tugas Raffles
didampingi oleh
suatu badan penasehat (advisory Council)
yang
terdiri atas Gillespie,Cranssen dan
Muntinghe.
Bidang Pemerintahan
langkah-langkah yg diambil Raffles :
a.P.Jawa dibagi menjadi 16 Karisidenan
(berlang-
sung sampai tahun 1964).
b.Merubah sistem pemerintahan yg semula
dilaku
kan oleh pengusaha pribumi menjadi
sistem
pemerintahan kolonial yg bercorak barat.
c.Bupati-bupati atau penguasa-penguasa
pribumi
Bidang Ekonomi dan Keuangan
a. Petani diberikan kebebasan untuk menanam
tanaman eksport.
b. Penghapusan pajak hasil bumi (contingenten) dan
sistem
peyerahan wajib (Verplichte Laverantie)
yang sudah
diterapkan sejak zaman VOC.
c. Menetapkan sistem sewa tanah (landren). Untuk
menentukan besarnya pajak, tanah dibagi menjadi 3
kelas, yaitu sebagai berikut.
1. Kelas I, yaitu tanah yang subur, dikenakan pajak
setengah dari hasil bruto.
2. Kelas II, yaitu tanah setengah subur, dikenakan
pajak
sepertiga dari hasil bruto.
3. Kelas III, yaitu tanah tandus, dikenakan pajak dua
per
lima dari hasil bruto.
d. Pemungutan pajak pada awalnya secara perorangan.
e. Mengadakan monopoli garam dan minuman keras.
MAKSUD DAN TUJUAN PELAKSANAAN SISTEM
SEWA TANAH
• a. Para petani dapat menanam dan menjual hasil
panennya secara bebas untuk memotivasi
mereka agar bekerja lebih giat sehingga
kesejahteraannya
menjadi lebih baik.
b. Daya beli masyarakat semakin meningkat
sehingga daapt membeli barang-barang
industri Inggris.
c. Pemerintah kolonial mempunyai pemasukan
negara secara
tetap dan cukup terjamin.
d. Memberikan kepastianhukum atas tanah yang
dimiliki petani.
e. Secara bertahap untuk mengubah sistem
ekonomi barang menjadi ekonomi uang.
Sistem sewa tanah dalam pelaksanaannya telah
menimbulkan perubahan-perubahan penting
sebagai berikut:
a) Unsur paksaan diganti dengan unsur
kebebasan dan suka rela.
b) Ikatan yang bercorak tradisional dirubah
menjadi
hubungan perjanjian atau kontrak.
c) Ikatan adat-istiadat yang sudah berjalan
turun-
temurun menjadi semakin longgar,
karena
pengaruh budaya barat.
HAMBATAN-HAMBATAN DALAM
PELAKSANAAN SISTEM SEWA TANAH
a. Keuangan negara dan pegawai-pegawai
yang cakap jumlahnya terbatas.
b. Masyarakat Indonesia berbeda dengan
masyarakat India yang sudah mengenal
perdagangan ekspor.
c. Sistem ekonomi desa pada waktu itu belum
memungkinkan diterapkannya ekonomi
uang.
d. Belum adanya pengukuran tanah milik
penduduk secara tepat.
e. Adanya pejabat yang bertindak sewenang-
wenang dan korup.
f. Pajak terlalu tinggi sehingga banyak tanah
yang tidak digarap
Bidang Hukum
Sistem peradilan yang diterapkan affles lebih
baik daripada yang dilaksanakan oleh
Daendels. Apabila Daendels berorientasi
kepada warna kulit (ras), Raffles lebih
berorientasi kepada besar kecilnya
kesalahan. Badan-badan penegak hukum
yang ada pada masa Raffles adalah
sebagai berikut.
a. Court of Justice, terdapat pada setiap
residen.
b. Court of Request, terdapat pada setiap
divisi.
c. Police of Magistrace.
Menurut Raffles pengadilan merupakan
benteng untuk memperoleh keadilan.
Bidang Sosial
a. Penghapusan kerja rodi (kerja paksa)
b. Penghapusan perbudakan, tetapi dalam
praktiknya ia melanggar undang-undangnya
sendiri dengan melakukan kegiatan sejenis
perbudakan. Hal itu terbukti dengan
pengiriman kuli-kuli dari Jawa ke
Banjarmasin untuk membantu perusahaan
temannya, Alexander Hare, yang sedang
kekurangan tenaga kerja, sedangkan di
Batavia Raffles menetapkan pajak yang
tinggi bagi pemilik budak.
c. Peniadaan pynbank (disakiti), yaitu hukuman
yang sangat kejam dengan melawan
harimau.
Bidang Ilmu Pengetahuan
a. Ditulisnya buku berjudul History Of Java.
Dalam menulis buku tersebut Raffles
dibantu oleh juru bahasanya Raden Ario
Notodiningrat dan Bupati Sumenep,
Notokusumo II.
b. Memberikan bantuan kepada John Crawfurd
(residen Yogyakarta) untuk mengadakan
penelitian yang menghasilkan sebuah buku
berjudul History Of The East Indian
Archipelago.
c. Raffles juga aktif mendukung Bataviaach
Genootschap, sebuah perkumpulan
kebudayaan dan ilmu pengetahuan
d. Ditemukannya bunga Rafflesia Arnoldi.
e. Dirintisnya Kebun Raya Bogor.
BUNGA RAFLESIA ARNOLDI
Berakhirnya kekuasaan Thomas Stamford Raffles
Berakhirnya pemerintahan Raffles di
Nusantara ditandai dengan adanya Convention of
London pada tahun 1814. perjanjian tersebut
ditandatangani di London oleh wakil-wakil
Belanda dan Inggris yang isinya sebagai berikut.
1) Nusantara dikembalikan kepada Belanda.
2) Jajahan Belanda seperti Sailan, Kaap Koloni,
Guyana, tetap di tangan Inggris.
3) Cochin (di pantai Malabar) diambil alih oleh
Inggris sedangkan Bangka diserahkan kepada
Belanda sebagai gantinya.
THOMAS STANFORD RAFFLES
MASA PEMERINTAHAN VAN DEN
BOSCH
DAN PENERAPAN SISTEM TANAM
PAKSA
(1830-1870)
PEMERINTAHAN KOMISARIS JENDRAL
• Setelah berakhirnya kekuasaan Inggris,selanjutnya yang berkuasa
adalah Pemerintahan Hindia Belanda,yang pada mulanya
pemerintahan Kolektif yang terdiri dari 3 orang yaitu : Flout,Buyskess
dan Van Der Capellen.
Dengan tugas utama : menormalisasikan keadaan lama (Inggris) ke
alam baru (Belanda) dengan masa peralihan dari tahun 1816-
1819,untuk selanjutnya yang menjadi gubernur jendral adalah Van
Der Capellen (1816-1824).
Kesulitan-kesulitan yang dihadapi :
1).Beberapa kerajaan diluar P.Jawa bertindak mandiri.
2).Usaha-usaha sefihak dari Raffles yang masih ingin
berkuasa kembali,misal dengan menduduki Singapura.
perselisihan
mengenai batas wilayah kekuasaan pendudukan
Inggris
dan Belanda,masalah ini kemudian diselesaikan
melalui
Treaty of London 1824 yang isinya :
1).Inggris dan Belanda berhak untuk saling
memasuki
wilayah jajahan masing-masing.
2).Belanda menarik diri dari jajahannya di Asia
Daratan
yaitu : Benggala,Gujarat,Malaka dan Singapura.
3).Inggris menarik diri dari Nusantara dan
menyerahkan
Bengkulu,Bangka dan Belitung.
4).Kemerdekaan Aceh dihormati oleh kedua belah
fihak,
dan dijadikan daerah Bufferstaat : daerah
pemisah.
POLITIK KOLONIAL PADA MASA KOMISARIS
JENDRAL
• Dalam menjalankan pemerintahannya,komisaris jendral
melakukan langkah-langkah sebagai berikut :
1).Sistem Residen tetap dipertahankan
2).Dalam bidang hukum sistem juri dihapuskan
3).Kedudukan para Bupati sebagai penguasa feodal tetap
dipertahankan.
4).Desa sebagai satu kesatuan unit tetap dipertahankan
dan para penguasanya dimanfaatkan untuk pelaksanaan
pemungutan pajak dan hasil bumi.
5).Dalam bidang ekonomi memberikan kesempatan
kepada pengusaha-pengusaha asing untuk menanamkan
modal
nya di Indonesia.
Memorandum tahun 1851
• Memorandum tahun 1851 dengan jelas
menegaskan politik Belanda,bahwa “daerah –
daerah taklukan harus memberi keuntungan
materiil bagi Belanda,keuntungan yang
memang menjadi tujuan penaklukkan “
(Van Den Bosch 1851).
PEMERINTAHAN HINDIA BELANDA
(NEDERLANDSCH INDIE) 1816-1942
PENGERTIAN CULTUUR STELSEL
• Istilah Cultuur Stelsel sebenarnya berarti sistem tanaman
terjemahannya dalam bahasa Inggris adalah Culture System
atau Cultivation System .Lebih tepat lagi kalau di
terjemahkan menjadi System of Gouverment Controlled
Agricultures karena pengertian dari Cultuur Stelsel
sebenarnya adalah :”kewajiban kepada rakyat (Jawa) untuk
menanam tanaman eksport yang laku dijual di
Eropa”,rakyat menterjemahkan dengan istilah tanam paksa.
• Menurut Van Den Bosch : Cultuur Stelsel didasarkan atas
hukum adat yg menyatakan bahwa barang siapa berkuasa
disuatu daerah,ia memiliki tanah dan penduduknya.
LATAR BELAKANG SISTEM TANAM PAKSA
1).Di Eropa, Belanda terlibat dalam peperangan-peperangan
pada masa kejayaan Napoleon sehingga menghabiskan
biaya besar.
2).Terjadinya perang kemerdekaan Belgia yang diakhiri
dengan pemisahan Belgia dari Belanda tahun 1830.
3).Terjadinya perang Diponegoro (1825-1830) yang
merupakan perlawanan rakyat jajahan termahal bagi
Belanda (menghabiskan beaya 20.000.000 gulden).
4).Kas negara Belanda kosong dan hutang yang ditanggung
Belanda cukup berat.
5).Pemasukan uang dari penanaman kopi tidak banyak.
6).Kegagalan usaha mempraktikkan gagasan Liberal (1816-
1830) dalam mengeksploitasi tanah jajahan untuk
memberikan keuntungan yang besar terhadap negeri induk.
C.ATURAN-ATURAN TANAM PAKSA
• Ketentuan pokok Tanam Paksa terdapat dalam Staatblad (lembaran negara) no.22
tahun 1834,dengan ketentuan sebagai berikut :
1.Penyediaan tanah untuk cultuur stelsel berdasarkan persetujuan
penduduk.
2.Tanah tersebut tidak lebih dari seperlima tanah pertanian.
3.Tanah tersebut bebas dari pajak.
4.Kelebihan hasil tanaman jika melebihi pajak diberikan pada petani.
5.Pekerjaan untuk cultuur stelsel tidak melebihi waktu menanam padi
6.Kegagalan panen yang bukan kesalahan petani merupakan
tanggung jawab pemerintah.
7.Bagi yang tidak memiliki tanah dipekerjakan dipabrik atau perkebu-
nan pemerintah.
8.Pelaksanaan tanam paksa diserahkan kepada pemimpin pribumi.
D.PENYIMPANGAN DALAM TANAM PAKSA
1.Perjanjian penyediaan tanah dilakukan dg paksaan.
2.Tanah yang digunakan lebih dari seperlima bagian.
3.Pengerjaan tanah untuk tanam paksa melebihi waktu
menanam padi.
4.Tanah tersebut masih terkena pajak.
5.Kelebihan hasil panen tidak diberikan kepada petani.
6.Kegagalan panen tanggung jawab petani.
7.Buruh dijadikan tenaga paksaan.
Guna menjamin agar para Bupati dan kepala desa menunaikan tugasnya dg
Baik,pemerintah Belanda memberikan rangsangan yg disebut cultuur procenten.
Disamping penghasilan tetap.
E.AKIBAT-AKIBAT TANAM PAKSA
• BAGI BELANDA
1).Meningkatnya hasil tanaman eksport dari negeri jajah-
an dan dijual Belanda dipasaran Eropa.
2).Perusahaan pelayaran Belanda yang semula kembang-
kempis tetapi pada masa tanam paksa mendapat
keuntungan besar.
3).Pabrik-pabrik gula yg semula diusahakan kaum swasta
Cina,kemudian juga dikembangkan oleh pengusaha
Belanda,karena keuntungannya besar.
4).Belanda mendapatkan keuntungan (Batiq slot) yang
besar (keuntungan pertama 3 juta gulden).
• BAGI INDONESIA
1).Kemiskinan dan penderitaan fisik serta mental yg berkepanjangan
2).Beban pajak yang berat.
3).Pertanian,khususnya padi banyak mengalami kegagalan panen.
4).Kelaparan dan kematian terjadi dimana-mana,seperti yang terjadi
di Cirebon 1843,Demak 1848,Grobogan 1849.
5).Jumlah penduduk di Indonesia menurun.
6).Rakyat Indonesia mengenal tekhnik menanam jenis-jenis tanaman
yang baru.
7).Rakyat Indonesia mulai mengenal tanaman dagang yang berorien-
tasi eksport.
F.REAKSI TERHADAP TANAM PAKSA
1).RAKYAT INDONESIA
a.Di Sumatera Barat timbul perlawanan,al.di Pariaman (1841),
di Padang .
b.Di Jawa pada tahun 1846 perlawanan dilakukan meskipun dengan
pembakaran 7 buah kebun tembakau.
2).KAUM PENGUSAHA (KAPITALIS)
Golongan pengusaha menghendaki sistem tanam paksa dihapuskan
dan diganti dengan kebebasan berusaha.
3).KAUM HUMANIS BELANDA
a.Baron Van Hoevell : memprotes melalui parlemen Belanda : bahwa
tanam paksa tidak manusiawi.
b.Eduard douwes Dekker : memprotes tanam paksa lewat tulisan
yang berjudul Max Havelaar (Saijah-Adinda),
dg nama samaran Multatuli (saya menderita).
DAFTAR RAJA-RAJA BELANDA DARI TAHUN 1806
Dutch Monarchs from
1806
1806-1810 Lodewijk I
1810 Lodewijk II
1810-1813 French annexation
1813-1815 Provisional government
1815-1840 Willem I
1840-1849 Willem II
1849-1890 Willem III
1890-1940 Wilhelmina
1940-1945
Period
Monarc
h
German occupation
Microsoft ® Encarta ® 2008. © 1993-2007 Microsoft Corporation. All rights reserved.
1945-1948 Wilhelmina
1948-1980 Juliana
1980- Beatrix
POLITIK EKONOMI LIBERAL KOLONIAL
SEJAK TAHUN 1870
LATAR BELAKANG
Politik ekonomi liberal kolonial dilatarbelakangi
oleh hal-hal sebagai berikut :
1).Pelaksanaan tanam paksa memberi keuntungan
yg
besar kepada Belanda,tetapi menimbulkan
penderitaan
rakyat pribumi.
2).Berkembangnya faham liberalisme di Eropa.
3).Kemenangan partai liberal di Belanda.
4).Adanya Traktar Sumatera 1871,yang
memberikan
kebebasan bagi Belanda untuk meluaskan
wilayahnya
dengan bebe-
rapa peraturan antara lain :
1).Reglement op het belied der regering in
Nedherlandsh
Indie (1854) :
Berisi tentang tata cara pemerintahan di
Indonesia.
2).Indishe Comtabiliteit Wet (1867) :
Berisi tentang perbendaharaan negara Hindia
Belanda
3).Suiker Wet :
Yaitu UU gula yang menetapkan bahwa tanaman
tebu
adalah monopoli pemerintah yg secara
berangsur
angsur akan dialihkan kepada fihak swasta.
,
4).Agrarish Wet (undang-undang Agraria) 1870:
UU Agraria yg berlaku di Indonesia dari tahun
1870-
1960 isinya :
a).Tanah di Indonesia dibedakan menjadi tanah
tanah
rakyat dan tanah milik pemerintah.
b).Tanah rakyat terdiri dari tanah bebas dan tidak
bebas
c).Tanah rakyat tidak boleh dijual kepada orang
lain.
d).Tanah pemerintah dapat disewakan kepada
penguasa
swasta sampai jangka waktu 75 tahun.
PELAKSANAAN SISTEM POLITIK EKONOMI
LIBERAL
• Setelah UU Agraria 1870 diterapkan,di
Indonesia
memasuki Imperalisme modern dengan
diterpkan
Opendeur Politiek,yaitu politik pintu terbuka
terhadap
modal-modal swasta asing,hal itu berati
Indonesia
dijadikan tempat untuk berbagai kepentingan
yaitu:
a).mendapatkan bahan mentah atau bahan
baku
industri di Eropa.
b).mendapatkan tenaga kerja yg murah.
AKIBAT SISTEM POLITIK LIBERAL KOLONIAL
BAGI BELANDA :
a.Memberikan keuntungan yg besar bagi kaum swasta Belanda
b.Hasil-hasil produksi perkebunan dan pertambangan menga-
lir ke Belanda.
c.Negeri Belanda menjadi pusat perdagangan hasil dari tanah
jajahan.
BAGI INDONESIA :
a.Kemerosotan tingkat kesejahteraan penduduk.
b.Adanya krisis perkebunan pada tahun 1885
karena jatuh
nya harga gula dan kopi.
c.Menurunnya konsumsi bahan makanan,terutama
beras.
d.Menurunnya usaha kerajinan rakyat karena telah
tersaingi dengan Import dari Eropa.
e.Pengangkutan dengan gerobak menjadi merosot
peng-
hasilannya setelah adanya angkutan kereta api.
f.Rakyat menderita karena masih diterapkan kerja
rodi
dan adanya hukuman yg berat bagi yg melanggar
THOMAS STANFORD RAFFLES
POLITIK ETIS
LATAR BELAKANG POLITIK ETIS
• Munculnya politik etis dilatarbelakangi oleh :
1).Sistem ekonomi liberal tidak mengubah nasib rakyat.
2).Tanam paksa memberi keuntungan besar bagi Belanda
sebaliknya menimbulkan penderitaan rakyat.
3).Belanda melakukan penekanan dan penindasan terha-
dap rakyat .
4).Rakyat kehilangan tanah sebagai hak milik utamanya.
5).Adanya kritik terhadap praktik kolonial liberal.
TOKOH-TOKOH YANG MELANCARKAN
KRITIK POLITIK ETIS
1).Van Kol
melancarkan kritik di Indonesia sebagai politik drainage/penghisapan
2).Van Deventer
usulannya dikenal dengan Trilogi Van Deventer :
a).Irigasi
b).Emigrasi
c).Edukasi
3).De Waal
sejak tahun 1884,Indonesia berhak mendapatkan 528 G
4).Brooschooft
Selama 1 abad lebih,Belanda telah mengeruk keuntungan dari
rakyat Indonesia dan tidak mengembalikannya.
5).Baron Van Hovell
Meminta perbaikan nasib rakyat Indonesia dari sidang parlemen.
KEGAGALAN POLITIK ETIS
Kegagalan politik etis,tampak dalam kenyataan-kenyataan
sebagai berikut :
1).Sistem ekonomi liberal hanya memberi keuntungan besar
bagi Belanda.
2).Sangat sedikit penduduk pribumi yang memperoleh
keuntungan dan kedudukan yang baik.
3).Pegawai negeri golongan pribumi hanya dijadikan alat,
sehingga dominasi Belanda tetap sangat besar.

Tidak ada komentar: