BAB 2 SEMESTER 1
ikhlas
Ikhlas :
- ikhlas itu adalah rahasiaTuhan dan hambanya
- ikhlas adalah sebuah ketulusan hati
- ikhlas merupakan inti dari semua aktifitas
Keuntungan ikhlas :
- sangat tinggi nilainya disisi Allah dan di mata-Nya
- tidak memiliki beban psikologis
- Terpuji dihadapan manusia
1. Bacaan Surat Al An’am ayat 162-163
Bacalah ayat dibawah dengan tartil dan benar! Lihat
al-Qur’an onlines di “google)
Artinya: “162. Katakanlah: sesungguhnya sembahyangku,
ibadatku, hidupku dan matiku hanyalah untuk Allah, Tuhan semesta alam. 163.
Tiada sekutu bagiNya; dan demikian itulah yang diperintahkan kepadaku dan aku
adalah orang yang pertama-tama menyerahkan diri (kepada Allah).” (QS Al An’am :
162-163
2. Isi Kandungan
Surat Al An’am ayat 162-163 sering kita baca pada bacaan
iftitah shalat karena ayat ini bermakna sebuah pengakuan terhadap kekuasaan
Allah, tidak ada tuhan selain dia. Kita mengakui bahwa Allah SWT adalah satu-satunya
zat yang patut dan wajib disembah, karena yang lain tidak ada yang bisa
menandingi kekuasaan Allah SWT.
Allah SWT tidak menyukai orang-orang yang mensekutukan Nya
bahkan orang-orang yang berani mensekutukanNya niscaya Allah akan memalingkan wajahnya
dan tidak akan pernah memberikan karuniaNya kepada orang-orang tersebut, hal
ini disampaikan oleh Rasulullah SAW dalam sebuah hadits Qudsi yang diriwayatkan
oleh Ibnu Majah: yang Artinya:
Dari Abu Hurairah ra. bahwasanya Rasulullah saw. bersabda :
“Allah Yang Maha Mulia dan Maha Besar berfirman : “Aku adalah penyekutu yang
paling tidak membutuhkan sekutu, barang siapa yang beramal sesuatu amal ia
mensekutukan kepada selainKu, maka Aku terlepas dari padanya, amal itu untuk
sesuatu yang ia sekutukan“. (Hadits ditakhrij oleh Ibnu Majah).
QS Al An’am yang kita baca pada saat iftitah shalat
menandakan bahwa kita berikrar bahwa kita ikhlas untuk beribadah, tidak ada
motivasi lain dalam ibadah kita hanya ikhlas untuk Allah SWT. Ikhlas merupakan
syarat diterimanya amal shaleh yang dilaksanakan. Seperti firman Allah SWT:
Lihat al-Qur’an onlines di “google)
Artinya: Padahal mereka tidak disuruh kecuali supaya
menyembah Allah dengan memurnikan ketaatan kepada-Nya dalam (menjalankan) agama
yang lurus, dan supaya mereka mendirikan shalat dan menunaikan zakat; dan yang
demikian Itulah agama yang lurus. (QS Al Bayinah : 5)
Nabi Muhammad SAW bersabda: “Allah tidak akan menerima suatu
amal kecuali amal yang dikerjakan dengan ikhlas dan mencari ridho Allah” (HR.
Ibnu Majah)
Setiap perbuatan manusia dimulai dari gerak hati atau
niatnya. Oleh karenanya yang harus diluruskan pertama kali, dan tercapainya
derajat mukhlisin adalah titik awal dari gerak hati manusia atau niatnya.
Melalui niat yang baik akan menjadi awal perbuatan baik. Begitu pula niat
ikhlas akan mengantarkan ke perbuatan yang ikhlas pula. Bila tingkatan yang
terakhir ini mampu dicapai manusia, maka yang muncul adalah kebersihan hati dan
ketulusan jiwa, sehingga baginya tiada pekerjaan yang dirasakan beban,
sekalipun sangat sulit menurut pandangan orang awam.
Dengan demikian, setiap muslim dituntut dalam beribadah
kepda Allah haru disertai niat yang ikhlas, tanpa dicampuri maksud atau niat
yang lain melainkan semata – mata keridhoan Allah lah yang selalu diupayakan
dalam menempuh kehidupan ini.
Kesimpulan kandungan Surat Al An’am ayat 162 – 163, antara
lain:
1. Semua aktivitas
kehidupan, baik berupa ibadah khusus seperti shalat, zakat, puasa dan ibadah
umum seperti muamalah, bahkan kehidupan dan kematian hendaknya kita serahkan
kepada alllah semata
2. tidak ada yang
dapat menyamai Allah
3. Hendaknya kita
hanya berserah diri kepada Allah
1. Bacaan Surat Al Bayyinah Ayat 5
Bacalah Ayat dibawah ini engan tartil dan benar! Lihat
al-Qur’an onlines di “google)
Artinya: “Padahal mereka tidak disuruh kecuali supaya
menyembah Allah dengan memurnikan ketaatan kepada-Nya dalam (menjalankan) agama
yang lurus, dan supaya mereka mendirikan shalat dan menunaikan zakat; dan yang
demikian itulah agama yang lurus.” (QS Al Bayyinah : 5)
2. Isi Kandungan
Surat Al Bayyinah ayat 5 memiliki beberapa kandungan, antara
lain:
1. Manusia
diperintahkan untuk menyembah hanya kepada Allah SWT
2. Memurnikan agama
Allah dari ajaran-ajaran kemusyrikan
3. Manusia
diperintahkan mendirikan shalat dan zakat
4. Menyembuh kepada
Allah dan menjauhi kemusyrikan adalah agama yang benar dan lurus
Menjalankan ibadah yang telah ditetapkan oleh Allah dengan
penuh keikhlasan, seperti dalam menjalankan perintah shalat yang tepat pada
waktunya dengan khusyuk serta lengkap dengan rukun dan syaratnya. Rasulullah
pernah bersabda yang artinya: “Shalat itu tiang agama, barang siapa yang
mendirikan shalat maka ia mendirikan agama dan barang siapa yang
meninggalkannya berarti ia telah meruntuhkannya.” (HR Baihaqi)
Dalam ayat ini orang yang beriman kepada Allah juga
diperintahkan untuk menunaikan zakat. Dalam menunaikan zakat haruslah mengikuti
aturan dari Allah dan rasulnya yaitu kepada yang berhak menerimanya. Orang-orang
yang berhak menerima zakat telah dijelaskan oleh Allah dalam surat At Taubah
ayat 60. yang berbunyi: Lihat al-Qur’an onlines di “google)
Artinya: “Sesungguhnya zakat-zakat itu, hanyalah untuk
orang-orang fakir, orang-orang miskin, pengurus-pengurus zakat, para mu’allaf
yang dibujuk hatinya, untuk (memerdekakan) budak, orang-orang yang berhutang,
untuk jalan Allah dan untuk mereka yuang sedang dalam perjalanan, sebagai suatu
ketetapan yang diwajibkan Allah, dan Allah Maha Mengetahui lagi Maha Bijaksana.”
(QS At Taubah : 60)
Jadi yang berhak menerima zakat ialah:
1. Orang fakir:
orang yang amat sengsara hidupnya, tidak mempunyai harta dan tenaga untuk
memenuhi penghidupannya.
2. Orang miskin:
orang yang tidak cukup penghidupannya dan dalam keadaan kekurangan.
3. Pengurus zakat:
orang yang diberi tugas untuk mengumpulkan dan membagikan zakat.
4. Muallaf: orang
kafir yang ada harapan masuk Islam dan orang yang baru masuk Islam yang imannya
masih lemah.
5. Memerdekakan
budak: mencakup juga untuk melepaskan muslim yang ditawan oleh orang-orang
kafir.
6. Orang berhutang:
orang yang berhutang karena untuk kepentingan yang bukan maksiat dan tidak
sanggup membayarnya. Adapun orang yang berhutang untuk memelihara persatuan
umat Islam dibayar hutangnya itu dengan zakat, walaupun ia mampu membayarnya.
7. Pada jalan Allah
(sabilillah): yaitu untuk keperluan pertahanan Islam dan kaum muslimin. Di
antara mufasirin ada yang berpendapat bahwa fisabilillah itu mencakup juga
kepentingan-kepentingan umum seperti mendirikan sekolah, rumah sakit dan
lain-lain.
8. Orang yang
sedang dalam perjalanan yang bukan maksiat mengalami kesengsaraan dalam
perjalanannya.
Al Qur’an banyak menyatakan apabila terdapat perintah
mendirikan shalat pasti selalu diiringi dengan perintah menunaikan zakat karena
antara shalat dan zakat terjalin hubungan yang sangat erat. Shalat merupakan
pembersih jiwa, sedangkan zakat merupakan pembersih harta. Mengeluarkan zakat
bagi sebagian manusia memang sukar karena zakat adalah suatu pengeluaran harta
sendir yang sangat disayangi.
Latihan
A. Pilih satu jawaban yang paling tepat dari pernyataan di
bawah ini!
1. Salah satu kandungan surat Al Bayyinah ayat 5 adalah …
a. Manusia diperintahkan untuk menyekutukan Allah
b. Manusia diperintahkan untuk menyembah kepada Allah
c. Manusia diperintahkan meninggalkan shalat
d. Manusia dilarang menunaikan zakat
e. Manusia diperintahkan berbuat kebaikan
Tidak ada komentar:
Posting Komentar